Wednesday 8 January 2014

Manfaat Daun Sirih Merah 2

D. TUBERCULOSIS ATAU TBC - Tuberculosis atau TBC termasuk penyakit kronis dan menular melalui udara. Penyebab adalah bakteri Mycobacterium tuber culosa dan proses penyembuhannya memerlukan waktu yang relatif lama. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Gejalanya diawali dengan suhu badan yang tinggi disertai kejang-kejang dan berlanjut dengan menurunnya daya tahan tubuh. Keluhan yang dirasakan ditandai dengan badan mudah lelah, nafsu makan berkurang, berat badan cenderung menurun drastis, dan sering keluar keringat pada malam hari.

Seseorang yang kondisi tubuhnya lemah lebih rentan tertular penyakit ini dibandingkan dengan orang yang sehat. Pencegahannya bisa dilakukan dengan memberikan imunisasi pada bayi yang baru lahir dengan vaksin BCG dan Diulang pada usia 12 bulan. Pengobatan TBC dengan cara “setengah-setengah” atau tidak tuntas akan memperburuk keadaan penderita. Jika pengobatannya dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, penderita TBC akan berangsur sembuh dalam waktu 8 bulan.



a.   Ramuan Sirih Merah secara Tunggal
Daun sirih merah yang sudah tua berukuran sedang sebanyak 6 lembar atau ukuran besar sebanyak 4-5 lembar. Daun sirih merah dicuci bersih dan dibilas hingga 3 kali, kemudian diiris kecil-kecil dan direbus dengan air 3 gelas (600 ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Ramuan ini kemudian disaring dan diminum selagi hangat 3 kali sehari. Sekali minum sebanyak 0.5 gelas. Agar tidak terlalu pahit bisa ditambahkan madu 1 sendok teh atau perasan jeruk nipis.

b.   Ramuan Daun Sirih Merah dengan Tanaman Obat Lainnya
Daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 3 lembar, adas 10 gram, kapulaga 5 gram, daun tapak kuda 20 gram, bunga rosella kering 10 gram, dan jinten hitam 3 gram. Semua bahan dicuci bersih, direbus dengan air 3 gelas (600 ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas, lalu disaring. Ramuan diminum selagi hangat 3 kali sehari, sekali minum 0,5 gelas. Bisa ditambahkan 2 sendok teh madu murni dan perasan jeruk nipis.

E. ASAM URAT
Secara umum asam urat ditandai adanya gejala rasa nyeri pada persendian tangan atau kaki, terutama ibu jari kaki atau sendi lainnya pada malam hari atau menjelang pagi hari. Jika gejala ini tidak segera diatasi atau diobati, akan terjadi peningkatan yang lebih serius. Rasa nyeri sendi akan semakin terasa berdenyut. Ketidak lancaran peredaran darah karena kurang berolahraga bisa menjadi pemicu terjadinya asam urat tinggi. Demikian juga jika terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat purin tinggi, seperti jeroan (yakni limpa, hati paru, usus,dan babat) dan beberapa jenis sayuran (seperti bayam, bunga kol, daun singkong, serta daun dan buah melinjo).

Menghindari stres, banyak minum air putih (8-10 gelas perhari), memperbaiki gaya hidup dan pola makanan, serta olahraga secara teratur merupakan upaya pencegahan asam urat yang paling bijaksana.

a.   Ramuan Sirih Merah secara Tunggal
Daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 7 lembar dan batangnya sepanjang 15 cm. Bahan dicuci bersih, diiris kecil-kecil, dan direbus dengan air sebanyak 4 gelas (800 ml) hingga tersisa 2 gelas. Ramuan ini disaring dan diminum selagi hangat 2 kali sehari. Sekali minum 0,5 gelas. Bisa ditambahkan 2 sendok teh madu murni dan perasan jeruk nipis. Sisanya bisa diminum pada hari berikutnya setelah dipanaskan terlebih dahulu.

b.   Ramuan Sirih Merah dengan Bahan Tanaman Obat Lainnya
Daun sirih merah 5 lembar, cengkih 30 gram dan jahe merah 20 gram. Semua bahan dicuci bersih dan direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidh dan tersisa 1,5 gelas. Ramuan disaring dan diminum selagi hangat 3 kali sehari, sekali minum 0,5 gelas. Bisa ditambahkan 1 sendok teh madu murni dan 2 sendok teh air perasan jeruk nipis.

F. KANKER PAYUDARA DAN KANKER RAHIM
Penyakit kanker termasuk penyakit yang sangat menakutkan karena sulit disembuhkan dan penyebabnya belum diketahui secara pasti. Jika salah satu dari organ tubuh terserang, sel kanker tumbuh dan berkembang biak, sehingga sel tubuh yang abnormal merusak atau menggrogoti sel-sel tubuh yang normal. Pertumbuhan sel yang abnormal di dalam tubuh yang kurang terkontrol sering disebut dengan kanker.

Pada kanker payudara, gejala awalnya sering ditandai dengan munculnya benjolan yang berkembang dan tidak terduga sebelumnya, serta terasa nyeri dan sakit yang terus-menerus. Sementara itu, kanker leher rahim pada wanita ditandai dengan adanya keluhan keputihan akut, berbau, dan disertai perdarahan pada vagina, terutama setelah berhubungan intim. Biasanya menstruasinya tidak normal dan keluar cairan dari liang rahim yang bercampur darah. Pencegahannya dapat dilakukan sedini mungkin dengan mewaspadai faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit kanker ganas.

a.   Ramuan Sirih Merah secara Tungggal
Daun sirih merah ukuran besar sebanyak 6 lembar dan batangnya sepanjang 15 cm. Daun sirih merah dipilih yang bagian bawahnya berwarna merah merata dan segar. Daun dan batang sirih merah dicuci hingga bersih, direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Ramuan ini untuk 2 hari dan diminum selagi hangat 2 kali sehari, sekali minum 0,5 gelas. Bisa ditambahkan 2 sendok teh madu murni.

b.   Ramuan sirih Merah dengan Tanaman Obat Lainnya untuk Kanker Payudara
Daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 5 lembar, daun komfrey 30 gram, dan umbi dewa 30 gram. Semua bahan dicuci sampai bersih dan direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas, lalu disaring. Ramuan diminum 3 kali sehari, sekali minum 0,5 gelas. Agar rasanya segar bisa ditambahkan madu murni secukupnya.

c.   Ramuan Sirih Merah dengan Tanaman Obat Lainnya untuk Kanker Rahim
Daun sirih merah ukuran sedang 6 lembar, daun sambung nyawa (ngokilo) 30 gram, dan temu putih 30 gram. Semua bahan dicuci bersih dan diiris kecil-kecil, kemudian direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas, lalu disaring. Ramuan ini diminum setelah dingin 2 kali sehari, sekali minum 0,5 gelas. Bisa ditambahkan 2 sendok teh madu murni dan perasan jeruk nipis.

(bersambung

No comments:

Post a Comment